Pakan yang baik untuk sapi adalah yang dapat memenuhi kebutuhan
protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral. Protein berfungsi
untuk mengganti sel-sel yang telah rusak, membentuk sel-sel tubuh baru
dan sumber energi. Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi dan
pembentukan lemak tubuh. Lemak berfungsi untuk pembawa vitamin A,D,E,K
dan juga sebagai sumber energi. Pada sapi yang digemukkan secara
setengah intensif ( kereman ) dan full intensif ( dry lot fattening )
lapisan lemak dapat menyelimuti serabut otot sehingga tekstur daging
otot menjadi lembut ( kualitas terbaik ).Mineral diperlukan untuk
pembentukan jaringan tulang dan urat serta mempermudah proses pencernaan
dan penyerapan zat-zat makanan.. Vitamin berfungsi untuk mempertahankan
kekuatan tubuh dan kondisi kesehatan.
Dalam hal ketersediaan pakan di pedesaan, jerami adalah sumber pakan
yang paling banyak di jumpai, sehingga fokus kita adalah pada jerami
tersebut. Akan tetapi jerami adalah sumber pakan yang berkualitas
rendah, ini dapat dilihat kandungan yang terdapat didalamnya yaitu
protein 4,5 – 5,5 % – lemak 1,4 – 1,7% – serat kasar 31,5 – 46,5 % –
Daya cerna 30 % ( seandainya makan 10 kg jerami maka yang diserap hanya 3
kg lainnya menjadi kotoran ), bandingkan dengan rumput gajah dimana
protein 8,4 –11,4 % – lemak 1,7 – 1,9 % – serat kasar 29,5 – 33 % – daya
cerna 52 %, dari perbandingan tersebut terlihat bahwa jerami terlalu
kasar dan sangat sulit dicerna disamping kandungan protein dan lemak
yang sedikit. Untuk meningkatkan mutu dari jerami maka diperlukan
perlakuan khusus, berikut beberapa cara untuk meningkatkan mutu jerami :
1. Jerami padi dicampur dengan urea + starbio Jerami yang akan
dicampur harus ditimbang terlebih dulu.Jerami bisa dalam keadaan kering
ataupun basah ( segar ). Untuk jerami kering, urea yang digunakan harus
dilarutkan kedalam air terlebih dulu, setiap 100 kg jerami kering
dibutuhkan 100 liter air sebagai pelarut urea.Sedang untuk jerami segar,
urea tak perlu dilarutkan kedalam air.Bila jerami segar yang dipilih
maka setiap 100 kg jerami di butuhkan 10 kg urea + 10 kg starbio untuk
ditaburkan diatasnya( dengan kata lain 1 kg jerami dengan 1 ons urea + 1
ons starbio ).Cara mencampurnya yaitu jerami di buat berlapis-lapis,
setiap lapisan tebalnya 10 cm, setelah lapisan pertama ditebarkan lalu
di tumpuki lapisan kedua begitu seterusnya, kemudian tutup tumpukan
tersebut dengan plastik agar terjadi fermentasi, hindarkan dari terik
sinar matahari dan hujan. Tunggu 21 hari untuk diberikan hewan ternak.
Pencampuran ini dimaksudkan untuk menghancurkan ikatan silika dan lignin
pada selulosa jerami, sehingga mudah dicerna dan kaya akan nitrogen,
tingkat daya cerna jerami dapat meningkat dari 30 % menjadi 52 %.
2. Jerami Padi kering dengan tetes. Jerami padi olahan ini
dibuat dengan cara difermentasikan selama 24 jam, yaitu jerami
dipotong-potong, kemudian dicampur air dan tetes dengan perbandingan 2 :
1. Untuk setiap 10 kg jerami kering dibutuhkan tetes 1,5 kg dan air 3
kg ( 3 liter ), ditambah super phospat25 gram ( 1 sendok makan ) dan amonium sulfat 25 gram juga, tunggu 24 jam baru diberikan pada sapi.
3. Jerami padi kering dengan larutan NaOH
Olahan jerami padi kering dilakukan dengan cara jerami dicuci dengan
NaOH. Jerami padi sebanyak 1 kg disiram secara merata dengan larutan
NaOH 30 gram + air 1 liter, kemudian selelah disiram tunggu minimal 6
jam agar silika hancur. Menurut Ditjen peternakan bahwa seekor sapi bisa
diberikan jerami olahan ini sebanyak 5 kg + hijauan segar 5 kg + 5 gr
mineral campuran yang bisa dibeli di toko dan garam dapur dua sendok
makan.
Setelah mengetahui tata cara peningkatan mutu jerami yang membuat kita
tidak perlu mengarit kesana kemari , sekarang kita membahas pakan
tambahan yang berfungsi sebagai pemercepat pertambahan bobot sapi. Pakan
tambahan ini adalah syarat mutlak dalam penggemukan sapi secara
intensif. Berikut beberapa sumber pakan tambahan yang dapat di jumpai di
kebanyakan daerah, serta kandungan yang terdapat di dalamnya.
Tabel 1
Nama Pakan
|
Protein %
( dalam 100 kg )
|
Lemak %
( dalam 100 kg )
|
TDN *
( dalam 100 kg )
|
Bahan Kering
|
Dedak Halus
|
14 %
|
3,32 %
|
87,6 %
|
86 %
|
Dedak kasar
|
9,9 %
|
2,10 %
|
56,3 %
|
84 %
|
Tepung Jagung
|
9,38 %
|
5,6 %
|
81,84 %
|
84,98 %
|
Gamblong
|
2,83 %
|
0,676 %
|
77,25 %
|
35 %
|
Ampas tahu
|
25,4 %
|
5,4 %
|
76,6 %
|
10,8 %
|
Kacang Kedele
|
48 %
|
3, 65 %
|
84,3%
|
87 %
|
Tepung Ikan
|
54,3 %
|
2,86 %
|
68,8 %
|
89 %
|
* TDN singkatan dari Total Digestible Nutrient, adalah jumlah
persentase zat-zat makanan yang dapat dicerna.Perhitungannya berdasarkan
penjumlahan persentase dapat dicerna dari protein, serat kasar, BETN
(Bahan Ekstrak Tiada Nitrogen ), serta ekstrak eter dengan konstanta
2,5.
Untuk lebih lengkapnya lihat Lampiran – Halaman paling belakang
Perlu di ketahui bahwa sapi mempunyai kemampuan mengkonsumsi pakan
berdasarkan bobot, semakin berat bobot maka semakin banyak kemampuan
makannya, berikut perkiraan kemampuan sapi dalam mengkonsumsi pakan :
Tabel 2
Bobot
( kg )
|
Kemampuan Mengonsumsi Pakan
( % dari bobot badan )
|
100 – 150
|
3,5
|
150 – 200
|
4
|
200 – 250
|
3,5
|
250 – 300
|
3
|
300 – 350
|
2,8
|
350 – 400
|
2,6
|
400 – 450
|
2,4
|
450 – 500
|
2
|
Perkiraan diatas berdasarkan pakan dengan kandungan kering. Contoh
perhitungan bila kita mempunyai sapi bakalan yang siap digemukkan
berbobot 400 kg maka konsumsi bahan keringnya adalah 400 x 2,4 % = 9,6
kg, dari kebutuhan ini kita bagi menjadi dua bagian yaitu 40 % pakan tambahan dan 60 % jerami
atau rumput gajah, perbandingan ini sangat pas untuk penggemukan secara
intensif. Jadi untuk jerami di butuhkan 60 % x 9,6 = 5, 76 kg sisanya
yaitu 3,84 kg berupa pakan tambahan seperti dedak, tepung jagung,
gamblong atau yang lain tergantung yang mana yang mudah didapatkan
didaerah masing-masing. Berikut 2 jenis makanan pokok ( makanan kasar )
yang merupakan sumber serat kasar bagi sapi yang umumnya di jumpai di
daerah.
Tabel 3
Nama Pakan
|
Protein
|
Lemak
|
TDN
|
Bahan Kering
|
Jerami
|
4,5 %
|
1,4 %
|
30 %
|
86 %
|
Rumput Gajah
|
8,7 %
|
2,01 %
|
49,2 %
|
23,8 %
|
Jadi sekarang bisa kita hitung angka riil yang dibutuhkah sapi yang
berbobot 400 kg tersebut di atas. Sudah didapat dari perhitungan bahwa
jerami kering yang dibutuhkan adalah 5,76 kg berarti kalo kita mengambil
jerami pada umumnya dengan bahan kering 86 % perhitungannya riil
sebagai berikut :
5,76 kg x 100 / 86 = 6,7 kg dan bila pakan tambahan yang di berikan
hanya dedak kasar maka didapat 3,84 x 100 / 84 = 4, 57 kg. Jadi jelas
sekarang untuk sapi bobot 400 kg di butuhkan jerami sawah atau hasil
olahan seberat 6,7 kg timbangan dan dedak 4,6 kg timbangan ( pembulatan
).
PENYUSUNAN PAKAN TAMBAHAN YANG LENGKAP
Pakan tambahan seyogyanya tidak dedak saja, melainkan kombinasi dari
berbagai jenis, untuk itu sebelumnya kita ketahui terlebih dulu
kebutuhan zat gizi yang diperlukan untuk penggemukan.Berikut tabel
kebutuhan nutrisi sapi jantan dalam berbagai kelompok umur :
Tabel 4
BERAT SAPI
( KG )
|
% SERAT KASAR
|
% PROTEIN
|
% TDN
|
200
|
15
|
13
|
86
|
250
|
20
|
11,4
|
80
|
300
|
23
|
10,4
|
80
|
350
|
25
|
10
|
80
|
400
|
25
|
9,5
|
77
|
450
|
35
|
9
|
75
|
600
|
28
|
8
|
70
|
800
|
20
|
7
|
60
|
* Berdasarkan berat kering.
Sekarang kita coba menyusun ransum makanan sapi dengan maksimal
pertambahan berat badan yaitu 1 kg keatas berdasarkan tabel 1 – 4. Kita
susun ransum sapi dengan bobot 400 kg. Telah disinggung pada halaman
sebelumnya bahwa untuk penggemukan secara intensif komposisi hijauan (
makanan kasar / serat kasar ) dengan konsentrat sebagai pakan tambahan
dengan perbandingan 60 % : 40 %.Sedang sumber makanan yang tersedia adalah sebagai berikut :
- Jerami (sebagai pengganti hijauan sumber serat kasar krn mudah didapat dan murah)
- dedak halus
- dedak kasar pakan tambahan
. - gamblong / ampas ketela
- tepung jagung
Sapi dengan berat 400 kg membutuhkan makanan dalam berat kering sebesar 400 kg x 2,6 % (tabel 2) = 10,4 kg
Sekarang kita tentukan dulu serat kasar yang di butuhkan yaitu
bersumber dari jerami. Karena kita sudah tentukan perbandingan 60 %
untuk sumber serat kasar, maka jerami dengan kadar kering 86 % ( tabel 3
) diperoleh :
( 10,4 kg x 60 % ) : 86 % = 7,26 kg sedangkan sisanya untuk pakan tambahan 10,4 – 7,26 = 3,14 kg
Untuk menyusun pakan tambahan ini diperlukan prioritas pencapaian
target protein saja, sedang TDN hanya sebagai perbandingan. Karena
penyusunan pakan tambahan yang terdiri dari 4 komponen atau bahan begitu
sulit maka kita minta bantuan program untuk melakukan perhitungan,
program yang sederhana kita buat memakai microsoft excel, kami sebut
dengan Ransum (
klik saja ), sehingga didapatkan masing-masing komponen dengan
memperhatikan bahan kering seperti tabel 1 didapat angka riil sbb :
Dedak halus : 1,5 kg x 100 /86 = 1,16 kg
Dedak kasar : 0,3 kg x 100/84 = 0,78 kg
Gamblong : 0,75 kg x 100/35 = 2,14 kg
Tep. Jagung : 0,6 kg x 100/84,98 = 0,7 kg
Sekarang Anda sudah mampu menyusun ransum dengan tepat-akurat,
selanjutnya perlu mengetahui juga bahan-bahan tambahan yang mampu
mempercepat pertumbuhan badan hewan ternak yang banyak dijual di
pasaran. Kelebihan bahan-bahan tersebut adalah mampu mengefisienkan
penyerapan makanan oleh ternak sehingga dapat mengurangi kebutuhan
makanan yang telah kita hitung berdasar perhitungan teori, namun mampu
menambah berat badan harian secara maksimal.Berikut bahan-bahan tersebut
:
1. Bossdext
Merupakan suplemen ekstra berbentuk cair, formula ini terdiri dari
enzim ekstrak tumbuhan pilihan dan bahan lain yang bermanfaat untuk
meningkatkan proses pencernaan sapi, serta mengoptimalkan penyerapan dan
efisiensi penggunaan pakan.Enzim yang terdapat dalam Bossdext ( boss =
sapi,dext = air ) terdiri dari single cell protein bactery dan
pemberiannya melalui oral dengan dicampur dan difermentasi lebih dulu
dengan pakan tambahan sapi ( comboran ). Formula bossdext mengandung 32
enzim , 27 % substrat ( bionutrisi M.O ), 8 % chellate, 7 % garam
elektrolit, 8 % vitamin, 7% ekstrak tambahan dan 11 % pelarut. Enzim
adalah molekul protein yang berfungsi sebagai katalisator dalam reaksi
biokimia yang diselenggarakan lewat aktivitas jasad renik. Sebagai
katalisator, enzim dalam bossdext memungkinkan reaksi penguraian serat
kasar di dalam rumen berlangsung lebih cepat.Selain itu, enzim ini juga
mendukung aktivitas kerja mikroba rumen. Sedangkan chellate,vitamin dan
garam elektrolit akan menjaga keseimbangan dalam proses metabolisme.
Menurut penemunya yaitu HM Setio Hadi, penggemukan sapi dengan
penggunaan Bossdext dapat meningkatkan bobot sapi 1,5 – 3,0 kg / hr
bahkan ada yang mampu mencapai 4 kg /hr, asal bakalan sapi mempunyai
genetik baik. Bagaimana cara membuat Bossdext perlu diketahui pula oleh
kita, berikut caranya :
Bossdext yang diambil dari kemasan / botol tidak dapat diberikan
langsung kepada sapi, melainkan harus dikultur terlebih dulu dengan
melarutkannya kedalam air bersih, bebas kaporit dan antiseptik dan ber
pH antara 6,8 – 7,2. Sumber yang terbaik adalah air tanah. Wadah untuk
mengultur berupa bejana dari plastik atau tanah liat. Selama dalam
proses pengulturan ini dilakukan pemberian aerasi secara terus menerus
dengan aerator. Proses pembuatan kultur di lakukan ditempat teduh /
tidak terkena sinar matahari secara langsung. Wadah tempat kultur dari
plastik PVC dantidak berwarna hitam karena akan
menghambat masuknya sinar tidak langsung matahari yang membantu kerja
bakteri pengurai. Berikut pembuatan kultur Bossdext :
1. Sediakan 3 ember plastik PVC bersih yang tidak berwarna hitam untuk seekor sapi.
2. Isi ember pertama dengan 5 liter air
3. Kocok isi botol bossdext, lalu ambil 30 mL ( dua tutup botol )
cairan bossdext dan masukkan cairan tersebut kedalam ember pertama yang
telah terisi 5 liter air.
4. Beri aerasi selama 3 hari terus menerus dengan menggunakan aerator
seperti di akuarium air hias yang banyak dijual di toko-toko ikan
hias.Pemberian aerator ini akan menjamin keberhasilan pertumbuhan kultur
yang aerob.
5. Pada hari berikutnya yaitu hari ke –2 lakukan hal yang sama seperti langkah nomor 2 hingga nomor 4 pada ember ke –2.
6. Pada hari berikutnya yaitu hari ke – 3 lakukan hal yang sama seperti langkah nomor 2 hingga 4 pada ember ke 3.
7. Pada hari ke-4 larutan kultur Bossdext pada ember pertama sudah
dapat diberikan pada sapi. Untuk menguji keberhasilan proses pembuatan
kultur ini bisa dilakukan dengan meraba dinding ember sebelah dalam
yaitu terasa licin dan terdapat larutan menjendal yang berwarna bening
ini berarti pembuatan kultur Bossdext telah berhasil.
8. Cuci bersih ember pertama yang telah usai dipakai lalu buat larutan
kultur baru untuk tiga hari mendatang. Stu ember kultur bossdext untuk
satu ekor sapi.
Kegagalan pembuatan kultur bisa disebabkan oleh beberapa hal yaitu
standar baku air tidak memadai, ember tidak terbuat dari bahan PVC misal
seng, belanga, ban bekas dan berwarna hitam, dosis dan prosedur salah,
ruang pembuatan terlalu gelap atau terkena sinar matahari secara
langsung, ember tertutup rapat, gelembung aerasi terlalu besar, ember
terkontaminasi zat kimia misal sabun, deterjen, antiseptik.Sekarang kita
membahas cara pemberian comboran dengan Bossdext sebagai campurannya,
sebagai berikut :
1. Siapkan pakan tambahan yang telah kita bahas sebelumnya, yaitu bisa
dedak saja atau kombinasi dari berbagai bahan sesuai perhitungan yang
telah kita tentukan pada bagian terdahulu, sesuai dengan bobot sapi pada
tabel no.2
2. Ambil separuh dari larutan kultur bossdext dan tambahkan separuh
pakan tambahan untuk porsi sehari, jika pada perhitungan kita diatas
menghasilkan angka 3,14 kg maka ambil 1,57 kg untuk dicampurkan dengan
separuh kultur bossdext, bisa ditambahkan garam dapur tanpa yodium
secukupnya.
3. Aduk rata campuran tersebut dan bila kurang encer bisa ditambah air.
4. Biarkan campuran ini 1 jam agar terjadi fermentasi
5. Sisa kultur dan pakan tambahan diperlakukan sama untuk porsi sore hari
6. Setelah comboran habis dimakan oleh sapi,beri minum sepuasnya.
7. Beri sapi pakan jerami kering setelah 1- 2 jam pemberian combor, yaitu saat sapi mulai mengeluarkan air liur.
8. lakukan pemberian pakan dengan teratur setiap hari.
Demikian tata cara pembuatan kultur dan perlakuan bossdext dengan comboran.
2. Starbio
Sama halnya dengan bossdext, starbio adalah feed suplemen yang
berfungsi membantu meningkatkan daya cerna pakan dalam lambung ternak.
Starbio ini terdiri dari koloni mikrobe 9 ( bakteri fakultatif ) yang
berasal dari lambung ternak ruminansia dan dikemas dalam campuran tanah
dan akar rumput serta daun-daun yang telah membusuk. Mikroba yang
terdapat didalamnya adalah mikroba lignolitik, selulitik,proteolitik,
dan fiksasi nitrogen non simbiotik. Starbio dipasarkan berupa serbuk
berwarna coklat. Bagaimana cara perlakuan starbio terhadap makanan sapi
bisa di baca pada bab awal. Dengan teknologi ini pertambahan berat sapi
bisa 1,2 kg / hari.
3. Bioplus
Zat ini berupa serbuk yang didalamnya terdiri dari bakteri
menguntungkan seperti Lactobacillus, Streptomyces sp dan cendawan
fermentor lain. Bioplus dikembangkan dari limbah rumah pemotongan hewan .
Isi rumen sapi yang ditampung di tempat pemotongan diseleksi dan
dipelihara ( fermentasi ) dengan diberi pakan jerami. Semakin bagus
pertumbuhan koloni mikrobe tersebut maka semakin bagus pengaruhnya untuk
pemcernaan sapi.Mikrobe yang mempunyai kemampuan tinggi mengurai pakan
berserat adalah bakteri selulitik dan protozoa selulitik. Protozoa yang
berkembangbiak dalam rumen merupakan sumber protein hewani bagi
sapi.Pemberiannya dicampurkan dengan pakan tambahan ( comboran ). Dimana
1 kg bioplus dapat dicampur dengan 400 kg comboran kering, dengan kata
lain 2,5 kg comboran kering bioplusnya 10 g. Bioplus ini mampu
meningkatkan berat harian sapi sebesar 0,68 kg.
Sangat bermanfaat sekali, coba cari tahu Cara Mulai Bisnis Kontrakan buat yang punya tanah tapi bingung mau di apakan
BalasHapus